Pentingnya ketersedian energi didalam industri, sumber: dokpri |
Kebutuhan Sumber Energi, Sumber: Outlook Energi Indonesia 2018 |
Indonesia saat ini masih sangat ketergantungan dengan energi Bahan Bakar Minyak (BBM) yaitu sebesar 40%, baru diikuti listrik sebesar 21,3%, gas 17,7%, batubara 11%, juga energi yang lain-lain sebesar 10% meliputi LPG, Biomasa, dan Bahan Bakar Nabati. Dengan penggunaan energi tidak terbarukan secara terus menerus dan selalu meningkat, akan menjadikan ancaman lingkungan yang akan semakin parah dari tahun ketahun maka dari itu penting bagi kita untuk terus membangun pusat pembangkit-pembangkit listrik yang terbarukan untuk masa depan yang lebih baik.
Listrik sebagai energi terbarukan harus terus digalakan mengingat energi listrik akan menjadi energi yang sangat berperan besar dimasa depan. Pemanfaatan energi listrik sekarang hampir bisa dirasakan disemua sektor baik itu di sektor industri, sektor rumah tangga, sektor komersial, dan sudah mulai merambah di sektor transportasi meskipun masih kecil sekali. Menurut data Outlook Energi Indonesia 2018 bahwa kebutuhan listrik meningkat rata-rata 6% per tahun hingga tahun 2050.
Saat ini kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik masih didominasi oleh penggunaan batubara dan bahan bakar fosil sekitar 79% atau sekitar 75 juta ton (data tahun 2016) pada data Outlook Energi Indonesia 2018. Hal ini mengartikan bahwa tenaga listrik yang seharusnya bisa berasal dari sumber energi baru dan terbarukan masih jauh dari yang diharapkan oleh lingkungan sekitar.
Sebenarnya negara kita memiliki sumber energi baru dan terbarukan yang dapat kita olah seperti Geothermal (panas bumi), hidro (tenaga air), biomasa, energi surya, energi angin, uranium, gelombang laut dan lain-lainnya. Dan semuanya memerlukan biaya investasi yang cukup tinggi, itulah yang menjadi permasalahan bagi para pebisnis karena jika dibandingkan dengan nilai investasi yang ada pada energi yang tidak terbarukan nilainya masih lebih mahal, padahal jika dilihat untuk jangka panjang energi terbarukan lebih menguntungkan masa depan nantinya.
Dalam hal ini peran perusahaan-perusahaan pembiayaan sangat dibutuhkan untuk dapat membiayai proyek-proyek strategis pemerintah maupun swasta dalam pembangunan proyek pembangunan pembangkit listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan sehingga permasalahan tingginya nilai investasi dapat terselesaikan oleh pihak perusahaan-perusahaan pembiayaan.
Salah satu perusahaan pembiayaan yang dapat berperan dalam membantu memenuhi kebutuhan investasi adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) (persero), perusahaan yang 100% dimiliki dan bernaung dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berperan aktif dalam memberikan fasilitas pembiayaan infrastruktur di Indonesia.
Peran serta PT Sarana Multi Infrastruktur ini tentunya sangat diharapkan kehadirannya dalam turut serta membantu pembangunan nasional sehingga jika proyek-proyek tersebut dapat berjalan dan bahkan diharapkan akan mampu mendominasi ketersedian energi nasional pastinya negara Indonesia akan mandiri dalam artian sudah tidak lagi ketergantungan bahan bakar impor dan tentunya dapat mewujudkan terjaganya ekosistem, jauhnya polusi, yang semuanya serba eco-green.
Dari tulisan singkat ini penulis berharap semoga PT SMI dapat terus membantu masalah pembiayaan proyek-proyek strategis bangsa ini dalam rangka pembangunan fasilitas bagi jutaan rakyaat Indonesia terkhusus pada pembangunan pembangkit tenaga listrik yang bersumber dari energi baru dan terbarukan
0 comments:
Post a Comment