Friday, November 23, 2018

Susu Kental Manis, ternyata BAHAYA?!


Beberapa waktu lalu empat balita sakit dan meninggal akibat minum susu kental manis, lalu bukankah susu kental manis itu mempunyai sumber nutrisi atau gizi tinggi yang baik untuk tumbuh kembangnya anak-anak? Baiklah mari kita bedah apa itu susu kental manis.

Tanggal 16 November lalu saya turut menghadiri sosialisasi yang mengangkat isu tentang “Polemik Susu Kental Manis yang diadakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta atau lebih dikenal sebagai LBH Jakarta yang dihadiri para pakar dan Lembaga-lembaga dan instansi pemerintah yang terkait diantantaranya adalah Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif Ph. D, ahli gizi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Galapang Sianturi, Kasubdit Peningkatan Mutu dan Kecukupan Gizi Masyarakat Kemenkes, Pratiwi Febry, SH, LBH Jakarta, Roy Thaniago, Direktur Remotivi, dan Arif Hidayat, Ketua KopMas (koalisiPeduli Kesehatan Masyarakat).
LBH Jakarta, para pakar dan instansi terkait. Photo: Syahroel ARTji
Dalam acara tersebut dikatakan bahwa jenis minuman yang dikatan susu adalah salah satunya memiliki kandungan protein minimal 6,5% dari total kilo kalori dimana jumlah ini masih jauh diatas dari kandungan susu kental manis, dan bahayanya adalah kandungan gulanya justru cukup tinggi yang pastinya kita tahu semua saat rasa manis melumuri lidah kita yang mana tanpa kita sadari hal tersebut sering dikonsumsi anak-anak dan ketika datangnya bulan Ramadhan.

Di dalam tubuh manusia memiliki toleransi tertentu, jika kita mengkonsumsi gula melebihi 10% dari energi total maka akan beresiko penurunan sensitivitas insulin yang kemudian dapat memicu diabetes, susu kental manis selain menyebabkan diabetes yang bersumber dari kandungan gula yang berlebih, hal ini juga dapat mengakibatkan kegemukan (obesitas) dan juga gigi keropos.

Lalu mengapa masyarakat masih gemar mengkonsumsi susu kental manis ?, bahkan telah terjadi kasus balita sakit dan meninggal, maka dari itu kali ini kita akan mencoba menganalisisnya dengan why beruntutan.

Dimulai dengan mengapa yang pertama, Why? IKLAN karena iklan, banyak sekali iklan susu kental manis yang secara tidak langsung menuntun masyarakat untuk meminum susu kental manis dihampir setiap waktu, bangun tidur lalu minum susu kental manis, sehabis makan lalu minum susus kental manis, bahkan mau tidur malam memperlihatkan minum susu kental manis lagi, sehingga dapat dibayangkan jika minum 3 kali sehari saja dikali pergelas 4 sendok makan maka dapat dibayangkan betapa banyaknya gula yang telah masuk kedalam tubuh kita.

Berlanjut ke Why yang kedua yaitu MURAH, kita ketahui bahwa harga susu kental manis sangat terjangkau terutama bagi ekonomi kelas menengah bawah, apalagi dijual dengan bentuk sachetan sehingga masyarakat makin mudah membelinya dengan harga yang sangat terjangkau dibandingkan dengan susu formula yang harganya lebih mahal, itulah mengapa susu kental manis lebih mudah diterima di masyarakat.

Kemudian kita pertajam ke Why yang ketiga yaitu RASA MANIS, seperti kitaketahui bahwa kebanyakan anak kecil suka makanan dan minuman yang manis-manis dan hal tersebut selaras dengan susu kental manis yang mana kaya akan gula dibandingkan dengan susu formula yang rasanya agak tawar.

Lalu dipuncing ke Why yang keempat yaitu masih melekatnya jargo, 4 SEHAT 5 SEMPURNA, padahal sekarang ini bukanlah zamannya lagi 4 sehat 5 sempurna, namun sudah berganti menjadi GIZI SEIMBANG. Jika dicermati sebenarnya yang dicari masyarakat didalam susu adalah kandungan gizinya yang mengandung banyak protein, sedangkan protein dipandangan masyarakat adalah makanan-makanan yang harganya mahal, padahal banyak juga lho makanan murah yang tinggi protein seperti telor yang pastinya sangat terngkau, kemudian juga ikan kembung yang selama ini tak disangka memiliki sumber protein yang cukup besar.

Itulah empat analisis kita mengapa masyarakat masih meminati susu kental manis, jadi jika kita ingin keluarga kita sehat maka jangan gunakan susu kental manis sebagai minuman melainkan gunakanlah sebagai layaknya krimmer untuk campuran roti tawar, martabak, dan makanan lainnya. Dan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembanngnya anak-anak sebaiknya mengunakan minimal susu formula, jika terlalu mahal bisa digantikan dengan telur ataupun ikan kembung yang memiliki harga yang sangat terjangkau. SALAM SEHAT.

0 comments:

Post a Comment