Fintech atau kepanjangan dari finance technologi adalah teknologi
jasa keuangan yang sifatnya peer to peer yang artinya pihak fintech menjadi
perantara antara dua pihak dalam hal ini adalah antara peminjam dan pemberi
pinjaman, maka dapat diartikan bahwa peer to peer sebagai jembatan antara dua
belah pihak dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang prosesnya lebih mudah
dan cepat.
Hari Sabtu, tanggal 24 November lalu saya berkesempatan
menghadiri undangan acara di Intro Jazz Lounge dalam acara Blogger X Fintech.
Acara ini diadakan bertujuan untuk mengenalkan financial technologi kepada seluruh
masyarakat yang lebih luas akan eksistensi adanya jasa pinjaman berbasis
technology dengan banyak kemudahan yang bisa didapatkan didalamnya, seperti transparasi
dan prosesnya yang cepat.
Jika dilihat dari beberapa tahun terakhir pengguna internet
di Indonesia berkembang dengan cukup pesat hal ini seiring penyedia jaringan
yang makin besar pula sehingga pengguna internet memenuhi kebutuhannya terhadap internet baik
secara financial maupun pilihan operatornya.
Hal diatas membuat hampir banyak aktifitas manusia jaman now
menjadi lebih sering di media internet baik bersosial, bekerja, mencari
hiburan, berbelanja atau memenuhi kebutuhan, mengatur financial, dan juga termasuk
dalam mencari dana pinjaman jika terjadi sesuatu yang mendesak baik dalam
urusan bisnis maupun urusan non bisnis.
Kemudian mengapa fintech menjadi opsi terbaik dalam pemilihan
jasa pinjaman?, ada beberapa hal yang melatar belakangi terbentuknya fintech,
yang pertama adalah mengikuti perkembangan technologi yang makin cepat dari
waktu ke waktu yang mana sudah menjadi kebutuhan masyarakat sekarang, yang
kedua adalah proses kepengurusannya yang sangat cepat dibandingkan peminjaman
di bank, jika dibank prosesnya 1 bulan bahkan lebih maka proses fintech hanya
memerlukan hitungan menit saja jika semua data sudah diisi dengan benar
sehingga cocok sekali untuk masyarakat yang membutuhkan emergency loan, yang
ketiga adalah tanpa adanya anggunan dalam peminjaman yang mana jumlah pinjaman
yang diberikan berdasarkan credits scoring masing-masing fintech, sehingga
semakin baik credits scoringnya semakin besar pinjaman yang akan didapatkan.
Perlu digaris bawahi bahwa financial technology bukanlah
predator loan yang mana jika anda punya pinjaman sebesar 500 ribu dan ketika tidak
pernah anda urus maka dengan tiba-tiba
meningkat pesat menjadi 1,5 juta, jadi fintech bukanlah seperti itu. Fintech
akan selalu menjaga hubungan dengan peminjam untuk menjaga perputaran dananya menguntungkan
kedua belah pihak.
Bagi pelaku bisnis fintech, Indonesia adalah sekumpulan harta
karun yang sangat besar untuk terus dan terus digali oleh para pebisnis yang
berkecimpung di dunia financial technology, berikut adalah penjelasan pakar
financial technologi mengenai bagaimana peluangnya dan juga bagaimana tantangannya.
Mengutip kata-kata Kuseryansyah, Ketua harian Asosiasi
Fintech Indonesia (AFTECH) mengatakan bahwa peluang bisnis financial di
Indonesia sangat besar sekali, tercatat dari transaksi 1000 triliun secara
manual ke bank, fintech masih baru bisa menjangkau sekitar 20 triliun yang
artinya dengan perkembangan jaman yang serba teknologi sekarang-sekarang ini,
fintech baru bisa masuk 2% untuk sekarang, diperkirakan di waktu-waktu
berikutnya fintech akan menguasai pasar dengan sangat cepat dan pesat mengingat
perkembang teknologi internet yang juga semakin mudah didapatkan dan digunakan
oleh masyarakat Indonesia.
Terdapat banyak sekali UMKM yang tersebar diseluruh penjuru
negri, ada sekitar 60 juta UMKM di seluruh Indonesia yang mana hal tersebut adalah
demand yang sangat besar, peluang yang masih belum bisa terjangkau secara luas
oleh pelaku bisnis fintech. Padahal jika dilihat dari jumlah pertumbuhannya
sangat pesat yakni di 9 bulan terakhir dari Januari 2018, data OJK mengatakan
pertumbuhannya sudah mencapat 440%.
Terdapat banyak bisnis fintech yang telah bermunculan
beberapa diantaranya adalah KreditCepat dengan jumlah nasabahnya yang terbesar
diantara pesaingnya dan Cashwagon yang bahkan memberikan bunga 0% kepada
peminjam apabila membayanya tepat pada waktunya sehingga hal ini menjadi
pelajaran dan menjadikan keuangan yang sehat.
Jadi sebagai masyarakat yang melek teknologi seharusnya sudah
mulai beralih ke jasa pinjaman dana yang memiliki akses teknologi yang mudah hanya
dengan jempol anda, proses yang sangat cepat, transparansi dan yang pastinya
sangat tanpa adanya anggunan