Antusiasme para Influencer di Rakornas Bid. Perpustakaan |
Hari Sabtu tanggal 16 Maret 2019 saya sangat senang sekali bisa ikut menghadiri RaKorNas Perpustakaan karena hari itu kebetulan juga adalah hari terakhir selesainya rapat koordinasi nasional di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakata Selatan. Didalamnya membahas berbagai macam hal program-program dalam memajukan den meningkatkan minat baca masyarakan agar bangsa Indonesia bisa mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
Rakornas bidang perpustakaan hari terakhir ini dimulai dengan diskusi kelompok terpumpun atau Focus Group Discussion (FGD) yang meliputi pembahasan tentang Optimalisasi DAK Fisik Subbidang Perpustakaan yang diisi oleh Putut Hari Satyaka (Direktur Dana Perimbangan, Kementerian Keuangan), juga tentang Optimalisasi Dekonsentrasi atau Tugas Perbantuan Bidang Perpustakaan yang diisi oleh Sugiarto, SE., M.Si (Direktur Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan Kerja Sama, Kementerian Dalam Negri), dan yang terakhir adalah tentang Optimalisasi Kegiatan Prioritas Nasional atau Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang diisi oleh Amich Alhumami, Ph. D (Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek dan Kebudayaan, Kementerian PPN atau Bappenas).
Terjadinya kesenjangan infrastruktur didaerah masih saja terjadi, seperti contohnya ketimpangan layanan public seperti sanitasi di Kota Pangkal Pinang setinggi 97% sedangkan di Kabupaten Asmat hanya serendah 14%. Salah satu solusi untuk mengurangi ketimpangan layanan public tersebut adalah adanya kebijakan dana transfer ke daerah yang diharapkan bisa mengurangi kesenjangan infrastruktur dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.
Sedangkan Dana Alikasi Khusus (DAK) Perpustakaan sendiri digunakan untuk mendukung kegiatan prioritas penguatan literasi untuk kesejahteraan melalui kebijakan transformasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi social berupa pembangunan Gedung layanan perpustakaan daerah, pengembangan koleksi bahan pustaka, pengembangan sarana prasarana layanan perpustakaan, dan pengembangan TIK perpustakaan.
Bisa difahami terlebih dahulu tentang dekonsentrasi merupakan pelimpahan sebagian uusan pemerintah yangmenjadi kewenangan pemerintah pusat kepada GWPP, Instansi Vertikal di wilayah tertentu dan kepada Gubernur serta Bupati atau Walikota sebagai penanggung jawab penyelenggaraan urusan pemerintah umum.
Sedangkan Tugas Pembantu merupakan penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintah yang menjadi kewenangan pemerintah pusat atau pemerintah daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah provinsi.
Mekanisme Penyelenggaraan Dekonsentrasi |
Hasil Evaluasi Program atau Kegiatan Dekonsentrasi Perpustakaan Nasional Repoblik Indonesia. Tahun anggaran 2018 sebesar 35,4 Milyar dan tahun anggaran 2019 sebesar 17,5 Milyar.
Berikut kegiatan pengembangan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca:
1. Pelaksanaan lomba: Minat baca, Perpustakaan sekolah terbaik, Perpustakaan umum terbaik, dan pustakawan berprestasi.
2. Pemasyarakatan minat baca dan perpustakaan.
3. Pendidikan dan pelatihan assessor akreditasi perpustakaan.
4. Dukungan kegiatan duta baca.
5. Sosialisasi pelaksanaan sertifikasi pustakawan.
Para pendiri bangsa atau biasa kita sebut sebagai (Founding Father) telah merumuskan pemikiran visioner berkenaan dengan ikhtiar membangun sebuah bangsa yang maju dan modern di masa depan. Maka dari itu pemerintah wajib menunaikan amanat tersebut melalui pembangunan Pendidikan yang berkualitas bagi segenap warga negara. Pendidikan mampu mendorong suatu bangsa mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Pendidikan bisa memunculkan orang-orang terpelajar yang memiliki pengetahuan dan juga keterampilan serta menguasai teknologi.
Kelompok masyarakat yang berpengetahuan itu selalu bersikap terbuka, adaptif, bersedia menerima ide-ide baru, lebih mudah dalam menerima keberagaman dan perbedaan, juga menghargai pluralitas dan multikulturalisme di dalam masyarakat.
Literasi merupakan faktor esensial dalam upaya membangun fondasi yang kokoh bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter. Tidak hanya membaca, menulis & berhitung, tapi juga bentuk cognitive skills hal ini tercemin pada kemampuan mengidentifikasi, memahami dan minginterpretasi informasi yang diperoleh untuk ditransformasikan ke dalam kegiatan produktif yang memberi manfaat social, ekonomi, dan kesejahteraan.
Perlu diketahui bahwa literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka:
1. Mengasah kepekaan dan tanggung jawab sosial.
2. Membangun kepedulian dan penghargaan terhadap hasil karya orang lain.
3. Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi.
4. Meningkatkan keterampilan dan kecakapan sosial.
Terakhir, mengutip kata-kata yang mashur dari Orhan Pamuk mengatakan “I read one day and my whole life changed” yang artinya saya membaca buku satu hari saja bisa merubah seluruh hidupku. Saya membayangkan jika satu hari bisa merubah kehidupannya bagaimana jika setiap hari, mungkin bisa jadi bisa merubah orang-orang disekitarnya